Kehilangan sosok Ayah yakni hal yang tak diharapkan oleh tiap-tiap buah hati, Bunda. Kehadiran sosok Ayah dalam kehidupan buah hati ini kerap kali juga disebut dengan fatherless.
Tidak cuma Bunda, Ayah juga mempunyai peran penting untuk mengajar buah hati-anaknya. Bukan tanpa alasan, Ayah yakni sosok yang akan menegaskan regulasi dan nilai-nilai yang ada di dalam keluarga maupun masyarakat.
Ketika buah hati tak tumbuh dengan sosok Ayah, mereka akan mempunyai pengaruh psikologis laki-laki yang mereka bawa hingga dewasa. Tidak cuma buah hati perempuan, riilnya buah hati laki-laki juga dapat mengalaminya.
Pengaruh psikologis buah hati laki-laki tanpa Ayah
Mengabarkannya dari web Our Everyday Life, ada sebagian pengaruh psikologis yang mungkin terjadi pada buah hati apabila mereka tumbuh tanpa sosok Ayah. Berikut ini deretannya:
1. Keadaan perilaku
Studi menampakkan bahwa buah hati laki-laki yang tak mempunyai kedekatan dengan Ayahnya berjuang untuk berperilaku tak layak dengan perilaku yang diharapkan. Mereka disebut-sebut akan tumbuh menjadi pembangkang dan memberontak.
Baca Juga : 5 Tips dan Trik Memilih Fashion untuk Si Buah Hati
Five Trends to Know From Milan Men’s Fashion Week AW24
Perilaku ini melampaui tantangan normal seorang buah hati kepada regulasi, Bunda. Bagi buah hati yang tak mempunyai Ayah (yatim), mereka mungkin merasa frustrasi dengan kehidupan dan melakukan tindakan-tindakan yang mengganggu.
2. Sulit bersosialisasi
Karena beraneka problem perilaku yang terjadi pada buah hati laki-laki tanpa Ayah, mereka mungkin mengalami kesusahan dalam berinteraksi dengan orang lain. Mereka juga kerap kali dijauhi oleh sahabat sebaya karena tindakan mereka dianggap mengganggu.
Buah dengan tantangan ini dapat memisahkan diri karena mereka dirasa tak layak dan terasingkan. Secara khusus, buah hati buah hati mengalami kesusahan berkaitan dengan orang lain dalam tingkat emosionil.
3. Tidak dapat mengidentifikasi gender
Berdasarkan psikolog klinis, Danang Baskoro, M.Psi., Psikolog, buah hati yang tak dekat dengan Ayahnya mempunyai kesusahan dalam mengidentifikasikan gendernya. Hal ini nantinya akan berkaitan erat dengan orientasi seksualnya.
“Father hunger banyak membuat buah hati menjadi salah pergaulan. Walhasil, mereka mengalami disorientasi seksual,” katanya pada HaiBunda, belum lama ini.
Lantas apa yang sepatutnya dikerjakan untuk memecahkan hal ini? Simak selengkapnya di web selanjutnya, ya.